Yeahhhh... Pulau Nusa Kambangan : 'Pulau Penjara'
Singkat cerita kami menuju ‘pulau penjara’ dengan perjalanan
sekitar 1 jam dari pulau wisata.
Sepanjang perjalanan kami melihat banyak sekali kapal-kapal
tongkang yang memuat beagam hasil bumi, seperti batu bara, minyak mentah, semen
dll. Kerenn.. Soalnya buat saya itu juga merupakan pemandangan yang menarik dan
tidak pernah kami temui selama ini.
salah satu kapal tongkangnya..
Setibanya di ‘pulau penjara’ Nusa Kambangan, kami turun dari
perahu… Dan jujur aja, kami semua bingung dan benar-benar tidak tahu harus
berbuat apa. Jelas aja, karena begitu kami turun dari kapal, banyak banget
sipir-sipir dengan badan besar dan baju berwarna biru laut yang berkeliaran di
sana.
Deg-degan!!
Hiiii.. Rasanya waktu itu kayak kita tuh salah tempat +
salah kostum (soalnya kita semua pakai kaos dan celana pendek untuk mengunjungi
pantai, bukan mengunjungi penjara).. Lengkap dehhh rasanya! Perut rasanya kayak
di kocok-kocok saking tegangnya.
Akhirnya disana kami cuma duduk-duduk di dekat dermaga atau
foto-foto dengan kapal atau bus yang lagi parkir.
Tapi ketika kami sedang duduk-duduk, datanglah seorang
berbaju bukan sipir yang tiba-tiba bilang gini “ade mau kemana?” saya jawab aja
“mau masuk pa, ke dalam.. Boleh ngga yah?” terus si bapak itu jawab lagi “bisa,
tapi harganya lumayan mahal” sambil deg-degan, saya jawab lagi “ooh, musti
bayar berapa memangnya pa?” Bapaknya bilang lagi “300ribu lah buat ade, itu
juga kalau mau”
Waktu itu saya mikir, buset dehh.. Mahal amat.. “Mahal amat
pa? Memang masih bisa kurang lagi ngga?” akhirnya dia kasih harga ultimatum
sambil bilang gini “ya udah, kalau mau 200ribu, kalau ngga saya mau balik ke
Cilacap sekarang!”
Wowww.. Begitu dia bilang gitu, saya langsung diskusi sama
Iis dan Christy..
Ya udah, akhirnya kita semua sepakat dengan harga Rp.
200.000 untuk ‘tour penjara’ diantar mobil dan menunjugi pantai yang katanya
sih bagus.
Akhirnya si bapak itu (kita sebut aja Pak Bui, bukan nama
sebenarnya) datang ke pos penjaga yang diisi oleh sipir-sipir bermuka galak
untuk ‘diskusi’ + katanya sih ngasi tip buat melancarkan perjalanan kami.
Dengan percaya dirinya Pak Bui menyetir mobil yang membawa
kami untuk masuk melewati portal penjaga penjara sambil tersenyum-senyum yang
menurut saya sih senyumnya – senyum percaya diri yang ‘dipaksakan’..
Di dalam penjara kami sempat dijelaskan kalau untuk masuk
sampai ke penjara paling ujung yang namanya … dan Pantai, memerlukan waktu
±20menit mengunakan mobil..
Didalam perjalanan yang panjang itu, kami melewati 7 buah
Penjara yang berbeda-beda. Katanya sih dulunya masing-masing penjara diisi oleh
Narapidana dengan kasus-kasus tertentu, tapi sekarang semua penjaranya diisi
oleh napi-napi dengan berbagai jenis kejahatan, dan semuanya dijadikan satu
(seperti pembunuhan, perampokan, terorisme dll), kecuali narapidana dengan
kasus narkoba yang ditempatkan di Lembaga Permasyarakatan Khusus Narkoba.. Ini
dia salah satu fotonya..
Sepanjang perjalanan, kami jelas tidak diijinkan untuk
turun, jadi kami hanya foto-foto bangunan penjara dari dalam mobil saja.
Yeahhh, rasanya deg-degan campur bangga karena waktu itu
hanya kami 3 orang cewek yang masuk ke dalam ‘pulau penjara’ sebagai ‘wisatawan gelap’. Hehehe..
Disana, selain untuk wisata penjara, saya juga punya misi
lain, yaitu membeli batu ali buatan para narapidana yang sangat terkenal (itu titipan
papa saya.. Walaupun papa ngga maksa untuk beli, tapi, rasanya senang bisa
menjalankan misi itu. Haha..)
Akhirnya di penjara terakhir yang bernama Lapas Permisan, Pak Bui
membelokkan mobilnya untuk bertemu dengan sipir dan napi yang sedang asyik
bermain biliar.. Lalu pak Bui bilang pakai bahasa jawa yang intinya “ada yang
mau beli batu ali, minta orang yah 2 buat bawa batunya ke pantai, nanti kita
nunggu disana” lalu napinya bilang kira-kira begini “ooh iya ada, nanti sebentar
kita kesana”
Lalu kami melanjutkan naik mobil ke pantai yang tidak jauh
dari penjara terakhir itu.
Begitu kami melihat ke arah pantainya.. gila deh pokoknya, saya baru tau ternyata ada
pantai seindah ini di Cilacap.
Rasanya mata tuh seperti baru pertama kali melihat sesuatu
yang bagus dan indah setelah selama ini saya selalu berkutat dengan kesibukan
di Bandung.
Setelah lihat-lihat keindahan pantainya sebentar, eehh..
ngga lama kemudian kedua napi yang diminta datang untuk menjual cincin dan batu
ali pun tiba di pantai, diantarkan dengan seorang sipir dengan menggunakan
motor bebek.
Begitu mereka bertiga turun dari motornya, 2 orang napi yang
berjualan langsung mandatangi kami (saya dan Iis, kalau Christy dia ngga berani
mendekat, malah main di pantai sendirian katanya sih takut.. hehe..) dan
mengeluarkan barang dagangannya.
Waktu itu kami melihat-lihat barang dagangannya dengan agak
takut-takut.. Ya iya lahh yaa…
Sambil melihat-lihat cincin yang dijual, sekali lagi kami
memberanikan diri untuk mengobrol dan bertanya-tanya tentang mengapa mereka
bisa berada di sana dan tentang kehidupan di penjara Nusa Kambangan.
Ternyata mengobrol dengan para napi tidak seseram yang
dibayangkan. Mereka berdua sangat ramah, selain itu mereka yang diijinkan
berjualan pun bukan napi sembarangan. Mereka berdua adalah napi yang sebentar
lagi bebas dari masa tahanannya karana mereka telah berkelakuan baik.
Dari hasil obrolan dengan mereka, ternyata yang satu masuk
penjara Nusa Kambangan karena dia berkelahi dan tidak sengaja membunuh salah
satu temannya sehingga di kenakan hukuman penjara selama 5 tahun. Sedangkan
yang satunya lagi, dia membunuh isterinya yang selingkuh sehingga dikenai
hukuman penjara selama 11tahun. Keduanya bulan September mendatang akan
dibebaskan.
Ketika ditanya mengenai kehidupan di dalam penjara, ternyata
sangat menyeramkan!!
Ternyata mereka semua yang ada di dalam penjara pasti pernah
merasakan dipukuli oleh para sipir. Dipukulnya ngga main-main lohh.. Bisa pakai
tangan kosong, selang, sampai yang paling menyakitkan adalah kalau di pukul
pakai pecut pari. Hyiiiiii.. Serem banget yahh..
Mereka juga bilang kalau di dalam penjara memang ada kantin
atau warung yang menjual aneka kebutuhan pokok, tapi tentunya dengan harga yang
sangat mahal. Bagi saya sih sepertinya mereka sangat haus akan barang-barang
atau pun makannan yang kalau di dunia luar sangat mudah di jumpai baik di
supermarket ataupun warung-warung..
Akhirnya setelah sekian lama ngobrol-ngobrol dengan bang
napi, saya berhasil memilih sebuah cincin yang menurut saya bagus dan mungkin
cocok dipakain oleh ayah saya. Hehe.. Cincinnya lumayan besar, ditengahnya ada
sebuah batu ali yang dinamakan batu mata kucing.
Yang lucunya adalah ketika proses tawar menawar dengan kedua
napi.
Waktu saya tanyakan harga cincin batu mata kucing itu, mereka
memberi harga Rp. 100.000. Tapi berhubung uang saya sangat terbatas waktu itu,
saya bermaksud menawar dengan harga Rp. 75.000.. Tapi ngga dikasih. Hehe..
Wahh, saya bingung juga..
Gimana nihh?!
Akhirnya saya dan Iis
punya ide dengan memberikan roti yang saya bawa sebagai ganti harga yang saya
tawarkan. Hahaha.. Bukan cuma roti, saya juga memberikan pop mie yang saya bawa
buat bekel kalau saya lapar. Wahahaha..
Hasilnya? Tentu saja tawaran saya diterima, mereka merasa
senang banget bisa mendapat kan roti dan popmie yang saya bawa. Malahan roti sisir
yang cukup besar langsung habis dalam sekejap oleh mereka berdua.
Senang rasanya bisa mengobrol dan berbagi bersama mereka. Yahh,
walaupun mereka dulunya seorang pembunuh, tapi tetap saja mereka (para napi)
juga manusia yang punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati. Hehehe..
Setelah membeli batu ali, saya dan Iis meninggalkan kedua
napi itu untuk bermain-main dan berfoto di pantai.
Kami main di pantai sampai sekitar pukul 16.30, dan kembali ke
pos awal menggunakan mobil Pak Bui.
Begitu tiba di Pos dan kami semua hendak naik ke kapal
Antonio 1, tiba-tiba saja ada seorang sipir yang mendatangi saya dan mulai
menanyakan sesuatu…
Disana kami sempat
berbicara secara serius mengenai keslahan saya karena masuk begitu saja ke ‘pulau
penjara’
Yah, saya ngga tau juga sih, kenapa kami di datangi sipir
itu, padahal Pak Bui bilang di awal kalau permasalan untuk masuk ke dalam sudah
diselesaikan.
Tapi sudah seharusnya saya terima, karena memang kesalahan saya
memaksakan diri masuk kesana, tapi untungnya semua berakhir dengan baik dan
saya naik ke kapal Antonio 1 dengan perasaan campur aduk antara tegang, senang,
bangga dan bahagia karena sudah ada 1 pengalaman baru lagi dalam kehidupan
saya.
Kalau ada yang mau lebih tahu tentang kejadian lebih lengkapnya, baca aja yah di Kejadian Seru dan Menegangkan di Pulau Nusa Kambangan. semoga bisa jadi pelajaran dan menghibur juga.. Hehe..
Kalau ada yang mau lebih tahu tentang kejadian lebih lengkapnya, baca aja yah di Kejadian Seru dan Menegangkan di Pulau Nusa Kambangan. semoga bisa jadi pelajaran dan menghibur juga.. Hehe..
Kejadian seru di nusakambangan... Huaaaahahahahahahaha. Semua saudara dalam nabi. Top markotop lah
ReplyDeleteNgakak baca percakapan dgn Sipir..kebayang stress nya tuh sipir ngasih "kode" tapi ente gak paham paham. harusnya lgs aja tembak " Wani Piro?" wkwkwkwk
ReplyDelete