Thursday, May 30, 2013

MUSEUM MERAPI DAN KALIADEM YANG MENARIK DAN INFORMATIF




Sesampainya di Yogyakarta saya ngga sempet mampir ke hotel! Karena waktu itu Lele yang naik pesawat udah keburu datang duluan (jam 8pagi) dan bertemu teman-temannya yang sudah tiba di Yogyakarta hari Kamis.

*kami menginap di Hotel Poncowinatan, sekitar 15menit berjalan kaki dari malioboro, dan 5menit berjalan kaki ke tugu Yogya.

HOTEL PONCOWINATAN
Alamat:
Jl. Poncowinatan 3
Yogyakarta 55233
Indonesia
Phone: (0274) 561 331
Harga menginap permalam : RP. 150.000-350.000

Hotel Poncowinatan tempat saya menginap
 
 
Setibanya di Yogyakarta, Lele dan teman-temannya memutuskan untuk makan pagi sambil menunggu kedatangan saya (± jam 09.00)..

Jadi akhirnya saya di jemput Lele dan teman-temannya di perempatan Pincul (ngga jauh dari Tugu Yogya), dan dari sana kami melanjutkan perjalanan ke Museum Merapi.

*museum merapi berada daerah Kaliurang sekitar 1jam perjalanan dari Kota Yogyakarta, perjalanan kali ini kami lakukan dengan menyewa mobil + supirnya dengan harga Rp. 350.000 belum termasuk bensin.

Di Museum Merapi, kami melihat berbagai macam foto-foto ketika letusan Gunung Merapi terjadi pada tahun 2010 dan letusan pada tahun-tahun sebelumnya, disana juga ada replika gunung merapi yang cukup besar, ada juga batu-batuan hasil erupsi gunung merapi yang sangat menarik untuk dilihat.

*sebagai informasi, letusan merapi yang baru terjadi pada tahun 2010dan itu ternyata adalah letusan yang paling besar diantara letusan-letusan lainnya pada tahun-tahun sebelumnya
Gunung Merapi terakhir meletus pada tahun 2010 silam. Sejak Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Menurut keterangan di Wikipedia, letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali

Asyik juga liat-liat tentang museum merapi, museumnya besarrr  dan memiliki informasi yang lengkap tentang kegunung merapian.. disana kita juga bisa tahu lebih banyak tentang Gunung Merapi, di Museum itu juga ada banyak gambar-gambar serta maket-maket mengenai letusan-letusan gunung yang lain yang ada di dunia, hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp. 3.000.

Tapi sayang banget dehh, Museum Merapi yang besarr dan megah itu seperti biasa terjadi di Museum-museum lain yang ada di Indonesia..  Tidak terawat!!! Sayang banget yahh, padahal museumnya berisi informasi-informasi penting dan menarik, tapi saking ngga terawatnya banyak banget atap-atap yang bolong.
Akibatnya, karena pada saat saya berkunjung kesana sedang hujan deras, banyak banget air-air yang merembes dan menggenang dilantai museum!!

Rencananya sih selesai dari Museum Merapi, kami mau melanjutkan perjalanan ke daerah Rumah Mbah Marijan yang tertutup lahar dingin merapi, yahhh, tapi sayang hujan turun deras!! Jadi, sambil menunggu hujan berhenti, kami memutuskan untuk menonton  di bioskop yang ada di Museum itu, dengan membayar tiket Rp. 5.000 saja..

*Filmnya menceritakan tentang, bagaimana para pengamat Gunung Merapi bekerja untuk mengukur keadaan Gunung Merapi, alat-alat yang digunakan, bagaimana proses meletusnya sebuah gunung, proses pembentukan kawah Gunung Merapi dan lain-lain.. Film yang saya tonton itu berdurasi sekitar 20menit dengan tema yang sangat menarik.

Sayangnya, filmnya menggunakan Bahasa Inggris.. walaupun saya mengerti isi dan maksud film yang dipertontonkan, namun mungkin juga ada wisatawan lain yang kurang mengerti Bahasa Inggris, sehingga cenderung melihat gambarnya saja tanpa tahu apa yang dimaksudkan dari cerita tersebut. Karena pada museum itu memang lebih banyak penduduk lokal dan wisatawan domestik yang datang (malah waktu itu, tidak ada wisatawan mancanegara yang menonton filmya).

Bukan bermaksud menyudutkan pihak museum, tapi akan lebih baik kalau filmnya juga menggunakan teks berbahasa Indonesia supaya semua orang dapat memahami apa yang diceritakan dalam film tersebut. Hehe..

Selesai menonton film tentang merapi, kami kira hujan sudah berhenti, tapi ternyata masih belum berhenti juga tuh hujan.. ampun dehh.. Rencananya jadi berantakan!
Tapi di mobil, sang supir bilang kalau kami masih bisa berkunjung ke salah satu tempat wisata disana, yaitu Kaliadem.. hehe.. lumayan lah daripada ngga ada lagi yang bisa dikunjungin..

Kaliadem adalah salah satu jalur turunnya lahar dingin, disana kita bisa liat kalau ternyata Kaliadem yang dulunya dalem banget, menjadi sangatttt dangkal karena tertutup lahar.. pas saya lihat Kaliadem kaget juga lohh.. karena sisi sebelah kiri jembatan yang lebih dekat dengan Gunung Merapi jaraknya hanya sekitar beberapa meter saja dari tinggi jembatan, sedangkan sisi sebelah kanannya sangat dalam (*mungkin karena lahar yang mau lewat terhalang oleh tiang-tiang jembatan). Kerennnn!! 

Kaliadem biasanya agak kering. Karena hujan, ada air mengalir


* Disana juga kita bisa liat truk-truk penambng pasir yang lagi berhenti beroperasi karena ditinggalkan para pekerjanya karena hujan. Supirnya bercerita bahwa kalau sedang hujan, Kaliadem sangat berbahaya, lahar yang berada di sekitar gunung merapi berpotensi turun kebawah dan menimpa para penambang pasir.

HUJAN DAN LELAH DI BOROBUDUR







Selesai melihat keadaan kaliadem, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, karena kami berencana mengikuti perayaan waisak di Candi Borobudur, kami semua memutuskan untuk segera berangkat kesana.


*waktu itu perkiraan kami perayaan waisak dimulai pukul 18.00, jadi dengan perkiraan perjalanan sekitar 2,5jam, sekitar pukul 15.30 kami seharusnya tiba di Candi Borobudur

Diperjalanan, ternyata sangat banyak wisatawan serta umat Budha yang mengikuti perayaan Waisak.. jadi kami yang seharusnya tiba pukul 15.30, baru tiba di Candi Borobudur sekitar pukul setengah 5 sore. Tapi dipikir-pikir ngga apa-apa lahhh, kan masih ada waktu 1jam untuk masuk ke pelataran Candi.

Karena kami ngga tau dimana tempat penjualan tiket masuk ke candi, kami sempat tanya-tanya ke banyak orang termasuk salah satunta tukang parkir yang ada disana. Waktu itu kami tanya “pak, dimana yah tempat penjualan tiket masuknya?” bapaknya menjawab “loketnya dari sini tinggal lurus aja, terus belok kiri dan bla bla blaaa......, tapi de loketnya udah tutup kalau jam 5!”

Gawat deh kalau tutup!! Mau ngga mau, kami semua langsung lari menuju loket yang dimaksud! Karena waktu pada saat itu masih menunjukkan pukul 16.45, masih ada waktu lah kami pikir..  
*kita lari kaya udah dikejar setan aja waktu itu, capeee...

Dan memang bener, begitu berniat membeli tiket masuk, wooowww... udah banyak bangetttt orang-orang yang ngantri untuk membeli tiketnya!! Dan untungnya masih buka dongggg.. hahaha..

Begitu masuk ke pelataran Candi, ternyata perjalanan menuju tempat perayaan Waisak masih sangaaatttt jauhhh dan sangattt berdesak-desakan.. capedehhhh...

Eehh, malah udah kita deket ke tempat masuk perayaan Waisak... jeng jeng jengg.. pintunya ditutup dongggg, di depan mata kita. Padahal, kayanya tinggal 20 langkah lagi sampe disana!!! Dan ada petugas yang bilang “masuknya lewat pintu sebelah sana!!”

Whatttttt?? Hikssss.. padahal udah deket banget, malah disuruh muter...

Beneran deh capenya ngga ada dua!! Manakita harus pake loncat pager segala lagi demi masuk ke tempat perayaan Waisak itu.. soalnya waktu itu kami semua yang berdesak-deaskan panik  dan takut banget pintunya ditutup lagi oleh petugas...
Dengan segala kekuatan plus dorong-dorongan – kaya  mau antri sembako aja, akhirnya kami semua masuk ke tempat perayaan yang ternyata udah penuuuuhhh banget orang-orangnya!

Dari sana, kami langsung ambil spot yang paling pas buat mengikuti perayaan Waisaknya, walaupun akhirnya kita dapet spot yang palinggg belakang. Tapi ngga apalah, soalnya kita dapet tempat yang ada karpetnya.

*ternyata sebenernya tuh karpet harusnya di pakai oleh umat Budha dan para biksu, tapi tidak sesuai rencana yang telah dibuat. Karpet itu telah terisi penuhhhh oleh para wisatawan!!

Aduh, sebenernya jadi ngga enak banget sama umat Budha, para Biksu dan para panitia yang ada.. jadi seengganya dalam kesempatan kali ini, saya mohon maaf karena sudah menggunakan tempat itu... Maappppp yaaa...

*Ada yang bilang setiap perayaan Waisak selalu memakai pawang hujan, sehingga setidaknya hujan yang akan turun bisa berkurang, ditunda dan sebagainya... Tapi cuaca waktu itu bener-bener mendung..

Sekitar pukul 18.30, kami semua sudah duduk manis sambil ngobrol (karena waktu itu perayaannya memang belum dimulai) anginnya makin besar aja..
Sampai pukul 7an, ada pengumuman dari panitia kalau perayaan Waisak belum bisa dimulai karena Bapak Menteri Agama (Suryadarma Ali) belum datang, jadi panitia meminta kami semua untuk sedikit bersabar.

Tapiiii, setelah ditunggu-tunggu sampai pukul setengah 8an, Bapak Menteri Agamanya belum datang ajeee!! Dan hujannya sudah terlanjur tambah besar, kaya air tumpah! 

Capedehhhhhh!!

Sampai akhirnya Bapak Menteri Agama YANG TERHORMAT dan yang ditunggu-tunggu AKHIRNYA datang jugaaa!!

Ketika Pak Menteri datang, walaupun sangat tidak terpuji, para wisatawan (termasuk saya, sejujurnya) sontak saja meneriakkan “HUUUUUUU” dengan sangat kencang. Bukan bermaksud mengadu domba, walau agak tidak enak mengatakannya, tapi sejujurnya menurut saya keterlambatan Pak Menteri Agama itu sangatlah kurang menghargai umat Budha, para pemimpin Agama Budha, maupun para wisatawan yang bermaksud mengikuti acara Perayaan Waisak yang seharusnya berjalan tepat waktu dan kusyuk.  

Memang kami semua tidak tahu, apa yang menyebabkan keterlambatan Pak Menteri tersebut, namun pada saat beliau datang hujan sudah terlanjur besar dan sangat besar, dan tentunya bukan hanya kami yang kehujanan, tapi juga mereka yang merayakan dan menyiapkan acara tersebut dan dengan sangat baik, malah menjadi terhambat karena keterlambatan beliauuuu...

*namun dengan adanya kejadian ini, membuat saya kagum dan sangat mengapresiasi para Pemimpin Umat Budha, maupun umat Budha yang ada karena memiliki hati yang besar sehingga perayaan Waisaknya dapat tetap berjalan sampai selesai dengan baik. 

Singkat cerita dengan hujan yang sangat besar, semuanya basah kuyup kami semua mengikuti Perayaan Waisak sampai selesai, dan berakhir sekita jam 11 malam.

Oya, dalam postingan sebelumnya saya berencana melihat penyalaan 1000 lilin dan pelepasan 1000 lentera pada akhir Perayaan Waisak. Dan akhirnya GAGAL TOTAL!!

Yahhhhh.. tapi apa daya pawang hujan yang mungkin sudah berusaha semaksimal mungkin tetap kalah oleh kehebatan Tuhan.. hehehe.. iya ngga!? Kalau Tuhan bilang ujan sih yah tetep aja ujan, mau gimana juga...

Pukul 11 itu juga akhirnya kami semua pulang bersama-sama dengan yang lain. kebayang kan penuhnya kaya apa?

Emberrr.. penuhnyaaa minta ampun, dengan batre hp yang pada sekarat semua, kami mencoba telepon ke pak supir yang udah berapa kali ngga nyambung terus karena ngga ada sinyal, akhirnya nyambung juga dan diangkat dan akhirnya ketemu juga sama pak supir + mobilnya..

Di mobil, walau kedinginan karena keujanan... tapi karena capeee, kami semua tidur di jalan, dan baru sampai di hotel jam 2 pagi!!


INSIDEN DI HOTEL JAM 2 PAGI!!!
*eehh iya, ada yang mau diceritain juga nih.. begitu sampai di hotel, saya dan lele langsung masuk kamar donkkss.. ehhhh, tiba-tiba temen lele yang berdua itu kedengeran marah-marah... kenapa??
Ternyataaaaa.....
Kamar yang udah dia pesan di internet dan udah dibayar sepenuhnya, malah dikasih ke orang lain!! Bodohnyaaaa tuh hotel.. Gimana ngga marah donggg, mereka berdua malah jadi ngga kebagian kamar hotel!!
Alasan si pihak hotel sih katanya ada rombongan yang butuh 9 kamar, tapi hanya tersedia 8 kamar, dan dengan seenaknya kamar temen Lele itu malah dikasihin ke rombongan!!! GUBRAGGG!!!
Pegawai shift malam hotel yang katanya sih ngga tau apa-apa jelas minta maaf ke mereka berdua, dan mencoba menelepon hotel lain yang dengan harga sama, tapi ternyataaaa... yuppp betulll!!! Semua hotel penuhh.. gimana engga, jelas hari libur panjang + banyak orang yang merayakan waisak pun menginap di berbagai hotel di Yogyakarta..
Sampai akhirnya pihak hotel menawarkan rumah homestay, yang jelas mereka berdua yang semuanya perempuan ngga mau tinggal disana, dan memutuskan untuk tidur sekamar dengan kami dengan ranjang tambahan + pengembalian uang yang telah dibayarkan.
Cape dehhhh... walaupun saya sih ngga terlalu keberatan mereka tidur sekamar, tapi akhirnya kami semua tidur sekitar jam 3an.

Laporan Akhir Liburan Yogyakarta


(Jalur Utara yang ngga ada abisnya)

Biasanya Laporan akhir tahun yahh, tapi ini laporan akhir liburan, buat oleh-oleh temen-temen sekalian dari perjalanan saya ke Yogyakarta..
Udah pada baca kan blog saya yang sebelumnya tentang rencana perjalanan saya ke Yogya? Sippp..
Jadi dalam postingan kali ini saya mau menceritakan tentang perjalanan saya dari mulai keberangkatan, acara liburan disana sampai perjalanan pulangnya.. lengkap dehh.. dan yang pasti bakalan berguna dehh buat temen-temen yang berencana main ke Yogyakarta..

Karena jadwal keberangkatan menuju Yogya menggunakan adalah bus Bandung Express jam 18.30, maka jam 17.15 saya sudah berangkat naik motor diantar oleh sepupu saya (Adit.. hehe.. Thank you dit..), dan pukul 18.15 kami sudah sampai di pangkalan busnya.. lalu saya daftar sebentar dan ternyata ngga lama busnya datang.. 

suasana di dalam bus Bandung Express


Begitu busnya datang, saya langsung naik ke bus. Karena waktu itu saya kebagian kursi di nomor 16 (ditengah banget) saya langsung duduk aja di tempat yang udah disediain. Eehh,  ngga lama kemudian tetangga no 17 datang juga..

Sebenernya waktu itu saya udah agak-agak takut juga sihh kalau mau naik bus sendirian gitu.. apa coba yang bikin takut??

Coba ada yang ngerasain yang sama ngga, kalau naik bus ada ngga temen-temen yang suka deg degan 
nunggu tetangga di bus orangnya kaya apaa?? hehehe.. kalau saya sih iya, saya takutnya kebagian tetangga yang tidurnya ngorok, bawel, atau malah bau badan.. Bener ngga? Hahaha..

Untungnya kemarin ini saya kebagian tetangga yang sama-sama anak muda, dia masih kuliah di ITB (mau pulang ke Semarang), orangnya cukup asyik juga dan selama perjalanan kita ngorol-ngobrol sebentar dan yang terpenting dia ngga ngorok tidurnya, ngga bau badan n ngga bawel. Hehe..

Walaupun tetangga orangnya asyik, tapi kan karena naik bus malem biarin uda tidur n ngapain juga, tapi perjalanan pergi ke Yogya kali ini kerasanya Lamaaaaa bangettttt.. gimana ngga!! Soalnya di perjalanan ternyata supir bus mengambil jalur utara (lewat Pantura : Bandung-Jatinangor-Pamanukan-Brebes-Pekalongan-Semarang-Yogyakarta), di tambah pake acara macet segala lagi di jatinangor.. Alhasil perjalanan saya menuju Yogyakarta memakan waktu sekitar 13,5 jam!!

*kenapa saya pilih jalur selatan? Itu karena waktu saya daftar bus dan bilang ke bapaknya kalau saya mau turun di sekitar Tugu Yogya , dannn akhirnya dikasihlah saya Bus Bandung express yang lewat Jalur Utara. Intinya sih terjebak L , yah tapi mau ngga mau harus dijalanin... Hehe..

Rasanya sepanjang jalan saya udah ngelakuin apa aja, tapi tetep aja lama banget n ngga nyampe-nyampe.. hahaha.. Sampai akhirnya pukul 06.30 sampai lah di Semarang.. Seneng banget pas sampai Semarang, karena saya bisa sedikit mengenang-ngenang lagi tentang perjalanan saya ke Semarang beberapa waktu yang lalu.. hihi..

Dari semarang menuju Yogya memakan waktu ± 2,5jam sebelum akhirnya kami tiba di Yogyakarta.. Horeeee..

Berhubung Lele udah sampai di Yogya dari pukul 08.00, jadi rencana saya untuk mampir dulu ke hotel jadi gagal, karena ternyata Lele udah berangkat duluan, dan langsung menjemput saya di sekitaran tugu Yogya dan langsung menuju tempat wisata yang pertama, yaitu Kaliurang..

*Sebelum keberangkatan ke Yogya, kami sudah booking kamar di Hotel Poncowinatan. Hotel Poncowinatan ini ngga terlalu jauh sama tugu Yogya dan Malioboro, cukup jalan sebentar nyampe dehh..

HOTEL PONCOWINATAN
Alamat: Jl. Poncowinatan 3
Yogyakarta 55233
Indonesia
Phone: (0274) 561 331
Harga menginap permalam : RP. 150.000-350.000




Tuesday, May 21, 2013

YOGYAKARTA AKU (AKAN) DATANGGGGGGGG.....


Mulai lagi nih, sambil isi-isi blog yang kosong.. Hehe..

Postingan kali ini saya mau share tentang rencana jalan-jalan ke Yogyakarta.. seneng deh, akhirnya saya bisa jalan-jalan lagi.

Jalan-jalan saya nanti sebetulnya dalam rangka beli tiket promo airasia.. haha..

Maklum lah, namanya juga pengiritan :D

Tiket promo air asia ini udah saya beli sejak sekitar 2 bulan yang lalu,  kebetulan teman saya (namanya Levina) memang seneng banget buat cari-cari tiket promo yang kaya gituan.. akhirnya dapet deh tiket Yogyakarta-jakarta dengan harga Rp. 5000 doang buat tanggal 27 Mei 2013.. Kebetulan kan tanggal 25 (Sabtu) nya memang hari raya Waisak, jadi udah pasti long weekend.. horeeee, senengnyaaa..

Berhubung beli tiketnya udah dari 2 bulan yang lalu, lama-lama sempet lupa juga kalau tanggal 25 nanti mau ada trip ke Yogyakarta, dan ngga lama kemudian... eng ing engggg... sekitar 2 minggu sebelum keberangkatan, si Lele (panggilan Levina) ngingetin saya “ Gimana nih, jadi kan kita ke Yogya?”

Seketika, langsung inget donggg.. soalnya kan rencana ke Yogya memang buat mengikuti acara Waisak yang diadain di Candi Borobudur. *katanya sih mau ada penerbangan seribu lentera gituu.. pasti bagus deh..

Oya, berhubung kita baru beli tiket pulangnya aja, otomatis kita harus beli tiket perginya juga dongg.. haha.. Dan, 3 hari yang lalu saya memutuskan untuk membeli tiket bus jurusan Bandung-Yogya di Pangkalan  bus Bandung Express AC dengan harga Rp. 95.000 *alamatnya di Jl. Dr Cipto No 5. Telp : 022 – 4231333 Bandung tentunya!

Pas saya mau beli tiket ternyata untuk tujuan Yogyakarta tanggal 24 sudah hampir penuh donggggg... kayanya kalau telat 2-3jam lagi tuh bus udah penuh semua kursinya. Soalnya pas saya mau beli aja cuma sisa 4 kursi... Fiuhhhhh... untungggg aja masih kebagian.. hahaha.. lega rasanya..

 *kalau untuk yang tanggal 25nya masih kosongggg... jadi kalau saya pikir-pikir lagi sih memang ngga salah pergi ke Yogya pas hari Waisak, karena mungkin mereka juga mau pada ke Borobudur buat liat perayaan hari Waisak... hahaha.. ke ge’eran..

Cuma mau kasih tau, kalau Lele pergi darinya dari Jakarta naik pesawat, kalau saya sih memutuskan untuk naik bus, karena memang belum ada pesawat dari Bandung menuju Yogyakarta. Jadi daripada saya musti ke Jakarta dulu untuk pergi ke Yogya, dan dengan harga travel Bandung-Soeta Rp. 100.000, jadi saya sih lebih baik pakai bus Bandung Express ajaa.. iya ngga? :D

Terus waktu itu juga lele tanya lagi, bisa bikinin jadwalnya ngga buat ke Yogya, saya jawab bisa dongg.. soalnya kan saya cukup ahli kalau buat bikin jadwal jalan-jalan.. haha..

*Perjalanan dari Bandung-Yogyakarta memakan waktu kurang lebih 11jam *kalau pakai kendaraan pribadi, tapi kalau pakai bus Bandung Express biasanya berangkat pukul 18.30, sampainya sekitar pukul 07.30, soalnya kan ada berenti buat istirahat segala.. hehe.. tapi ngga apalah, yang penting alon-alon asal kelakon..

Sekian dulu yang cerita tentang rencana jalan-jalan saya ke Yogyakarta, baca juga postingan berikutnya tentang itinerary ke Yogyakarta yang udah saya buat. Kali-kali aja temen-temen ada yang perlu buat lain kali kalau jalan-jalan ke Yogyakarta.. hehe..